Redirect



seconds

Rabu, 03 Oktober 2012

Cara Menasehati Buah Hati Usia Remaja

Cara Menasehati Buah Hati

Anak merupakan aset keluarga dan bahkan lebih jauh adalah aset negara, oleh karena itu anak harus didik secara baik dan bijaksana. Anak dikatakan aset keluarga karena diharpkan dikala orang tua sudah tak mampu lagi produktif dalam segala hal, ada seorang anak yang bisa menggantikan dan membantu meringankan beban orang tua. Begitu pula anak sebagai aset negara, walaupun nantinya sang anak tidak bisa menjadi pemimpin negara (yang baik tentunya) paling tidak anak bisa jadi penambah income, entah itu dari pajak dia sebagai karyawana ato pegawai ato bahkan seorang pengusaha kecil hingga pengusaha besar.

Oleh karena itu sangat penting penting untuk mendidik anak secara baik, jika tidak anak akan jadi beban orang tua dan tentunya akan jadi beban negara pula, paling tidak akan termasuk kategori penyakit masyarakat ato bisa masuk dalam hitungan golongan angka pengangguran. Dan tentunya bukan hal itu yang kita inginkan.

Peran orang tua dalam mendidik anak dalam hal ini selalu memberikan nasehat/wejangan/pandangan hidup yang baik agar mampu menilai, mimilah antara yang baik dan buruk dan megerjakan hal yang baik saja dan menjauhi segala hal buruk ato jelek tentunya akan mengurangi beban negara. Kenapa demikian ? karena generasi muda adalah bukan cuma beban orang tua tapi juga beban negara. Ini terbukti ketika ada sensus penduduk yang selalu menampilkan angka angkatan kerja, tenaga kerja, dan pengangguran. Tinggal pilih, anak mau diarahkan ke kategori agkatan kerja, tenaga kerja ato pengangguran ?

Karena itu sangatlah penting memberi nasehat/wejangan ato pandang hidup yang bisa digunakannya sendiri dalam mencapai tujuan produktifitas. Karena disanalah ujung harapan setiap orang tua, tidak hanya berkelakuan baik tapi punya kemandirian yang kelak jusrtu bisa membantu orang lain.

Namun tidak dipungkiri seorang anak sangat susah untuk di didik ato dinasehati, tak jarang orang tua akan selalu mengatakan "mengapa sih kamu susah dibilangin ?" ato "mengapa sih ga mau dengar kata-kata orang tua ?". Hal demikian menandakan bahwa disana ketegangan emosi, stress,