Redirect



seconds

Minggu, 21 Mei 2017

Cara Membuat Inkubator Bayi Sederhana Dengan Termometer Digital Kontrol

Cara Membuat Inkubator Bayi Rumahan 25 watt yang Ekonomis dengan Termometer Digital Kontrol

Assalamu Alaikum.....

Pada kesempatan kali ini saya akan memposting cara membuat Inkubator Bayi Rumahan 25 watt, Namun sebelum saya membahas hal itu, secara singkat saya jelaskan bahwa Inkubator Rumahan 25 watt ini dari segi biaya pembuatannya terbilang murah (cukup Rp. 300.000,- sudah bisa bikin) dan prinsip kerjanya sama dengan inkubator yang ada di fasilitas rumah sakit dimana suhu ruangan dalam inkubator bisa dimanupulasi dan memiliki suhu yang stabil serta konsumsi listriknya pun hanya berkisar pada 25 watt. Saya menganggap Inkubator Rumahan 25 watt buatan saya ini cukup ekonomis.

Inkubator Bayi Rumahan 25 watt itu sendiri adalah sebuah pilihan yang saya ambil untuk membuatnya dan saya jadikan alat untuk melakukan perawatan terhadap bayi saya yang lahir dengan prematur. Pilihan sederhana lainnya untuk melakukan  perawatan bayi prematur sebenarnya tidak mesti harus dengan Inkubator (Inkubator Bayi Rumahan 25 watt), namun bisa dilakukan dengan MPK (Model Perawatan Kanguru) dan penyinaran dibawah matahari pagi tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. Namun saya sendiri memiliki pandangan yang berbeda, saya beranggapan bahwa metode MPK dan penyinaran matahari pagi ini memang praktis dan tanpa biaya namun tidak bisa dilakukan sepanjang waktu dimana bayi prematur tesebut disepanjang waktu itu (minimal telah mencapai berat ideal 2,5 kg) memerlukan suhu yang stabil untuk menopang pertumbuhannya secara singkat.

Untuk itulah Inkubator Bayi Rumahan 25 watt ini tercipta, dan ini bisa jadi merupakan terobosan bagi puskesmas atau masyarakat yang ingin memiliki inkubator murah dan sesuai dengan daya listrik dirumahnya. Dan saya menyadari sepenuhnya bahwa Inkubator Bayi Rumahan 25 watt buatan saya ini masih jauh dari sempurna dan masih perlu dikembangkan agar bisa sama atau lebih dengan buatan luar namun memiliki harga yang ekonomis. Ok...tanpa panjang lebar lagi perkenalan mengenai sejarah Inkubator Bayi Rumahan 25 watt ini...langsung saja saya berikan cara pembuatannya.....;

Pertama persiapan bahan dan alat ;

Bahan yang dibutuhkan.....
1. Termometer digital kontrol panas plus sensor suhu
2. Fitting dan bohlam 5 watt sebanyak 4 pcs
3. Kabel listrik
4. Kardus rokok 2 pcs
5. Plastik transparan 50 cm
6. Aerator ikan 4,5 watt
7. Selang aerator
8. Pemecah gelembung
9. Botol minum plastik ukuran kecil
10. Jika diperlukan, adaptor 12 volt 5 amp (jika penggunaan Termometer digital kontrol panas dengan input DC)
11. Kertas kado 2 lembar

setelah bahan dan alatnya sudah dipersiapkan, selanjutnya Membuat Media Inkubator
1. Membuat bidang / media pemanas (tungku)

Ambil kardus rokok dimana dari segi bahannya tebal dan lumayan keras buat dijadikan inkubator,
kemudian tinggi kardus tersebut kita bagi dua, tandai dan potong sisi sudutnya hingga mencapai penanda tadi. Kemudia setelah itu lipat kearah dalam dan rapikan dengan cara dipotong sesuai kebutuhan pada bidang kardus yang sudah dilipat tadi hingga membentuk layaknya kardus kembali. Setelah itu beri lubang pada dinding pada sisinya (seperti pada gambar 1) dengan deameter 2 – 3 cm.

Setelah itu ambil kardus rokok lagi, kemudian potong sesuai dengan tinggi dan panjang kardus tungku yang sudah dibuat tadi, buat sebanyak 5 potong. Dan ambil kardus rokok lagi kemudian potong sesuai dengan tinggi dan lebar kardus tungku yang sudah dibuat tadi dan buat sebanyak 6 potong. Kemudian bentuk hingga menjadi seperti pada gambar 2. Tujuan dari rangkaian konstruksi ini ada sebagai pondasi, agar ketika mendapat tekanan/beban dari atas, maka tidak peot kebawah.

Setelah itu, masukkan kerangka pondasi tadi kedalam kardus tungku tadi hingga menjadi sperti pada gambar 3.




2. Membuat Ruang Bayi
Ambil kardus rokok lagi, dimana kardus ini akan dijadikan sebagai ruang/media untuk meletakkan bayi. Buat pola dan gunting/potong hingga membentuk daun pintu/jendela sebagi jalan in/out bayi dan lagi buat pola dan gunting/potong hingga membentuk lubang ventilasi dengan diameter 3 – 4 cm. (hasil lihat gambar. 4)

3. Membuat Kapiler (saluran penghantar panas dari tungku ke ruang bayi)
Untuk membuat saluran/kapiler, bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan atau ukuran kardus. Kemudian buatlah lubang sebanyak  2-3 lubang dengan diameter  2-3 cm pada sisi bagian bawah ruang bayi dan sebanyak  2-3 lubang dengan diameter  2-3 cm pada sisi bagian sudut atas sisi  ruang tungku. Dan buatlah lubang untuk dijadikan sebagai soket dari alat termometer kontrol (untuk ukuran sesuaikan juga kebutuhan/ukuran dari alat termometer kontrol 




Setelah semua itu selesai, gabungkanlah / rangkai semua media tadi hingga membentuk seperti pada gambar 5. Silahkan berimajinasi sendiri tentang bagaimana cara menggabungkannya dan mempercantik inkubatornya.

Kemudian lanjut Membuat Merangkai Termometer Digital Kontrol Suhu
Secara gamblang, saya berikan sketsanya saja dalam bentuk gambar biar lebih mudah memahaminya dan ga perlu penjelasan panjang sebagai berikut ....


untuk merangkai alat ini, ga perlu terlalu pintar ma elektronik kok...(heheheheh) karena sistemnya sudah plag n play atau bisa membeli yang sudah jadi (request) sehingga ga perlu repot merangkai. Dan alat ini sebenarnya biasa dipakai atau diperantuhkan mesin tetas telur.

Kemudian selanjutnya Membuat Membuat Alat Penyaring Udara Sederhana
Kembali secara gamblang, saya berikan sketsanya saja dalam bentuk gambar biar lebih mudah memahaminya dan ga perlu penjelasan panjang sebagai berikut ....


untuk membuat ini...banyak kok caranya...tinggal nyari di mbah Google

Tahan akhir...merangakai seluruhnya menjadi satu ...pasang rangkaian termometer digital kontrol pada ruang tungku beserta bohlam 5 watt sebanyak 4 bohlam (atur sedemikian rupa agar panas dari bohlam bisa imbang pada seluruh permukaan media tunggku) dan jangan lupa sensor suhunya diletakkan pada ruang bayi (silahkan tempatkan dan atur sendiri pada posisi yang aman, agar tidak mudah lepas). Atur Alat Penyaring Udara Sederhana untuk ditempatkan diluar dari Inkubator (tempatkan secara terpisah), hanya selangnya output O2 saja yang dihubungkan ke inkubator untuk menyupalai O2 dan melembabkan ruangan.

Hasilnya akan tampak sebagai berikut...


Dan setelah jadi akan tampak seperti ....


Dan berikut ini adalah Keterangan Sketsa Inkubator Bayi Rumahan 25 watt berdasarkan nomor urut dan fungsinya ;

  1. Lubang Ventilasi, berperan sebagai saluran pertukaran udiara
  2. Lubang Kapiler pada dinding media ruang bayi (gbr.  4), berfungsi mengirim hantaran udara panas yang berasal dari ruang tungku (gbr. 1)
  3. Lubang Kapiler pada dinding media ruang tungku (gbr.  1), berfungsi sebagai sumber energi panas
  4. Lubang Ventilasi pada ruang tungku, berperan saluran penerima udara/angin yang berasal dari luar, dimana tekanan angin yang berasal dari luar ini akan mendorong udara panas ketas (ke ruang ruang bayi)
  5. Lubang/media termometer digital kontrol panas, berfungsi sebagai tempat plag n play dari termometer digital kontrol panas
  6. Ruang Tungku, berfungsi sebagai sumber penampung dan penghasil udara panas
  7. Ruang Bayi, sebagai media ruang bayi di baringkan.
  8. Pintu / Jendela, berfungsi sebagai jalan keluar – masuk bayi dari inkubator

Selesai...sekian mengenai cara membuat Inkubator Bayi Rumahan 25 watt, silahkan kembangkan sendiri alatnya. Saya sendiri masih berimajinasi untuk mengembangkan Inkubator Rumahan 25 watt ini agar bisa memiliki hasil yang lebih maksimal.

Untuk cara penggunaanya, simak di ;