Rinsek abis...itulah yang terjadi pada kendaraan rida dua milikku, sebuah motor kesayangan Yamaha Jupiter MX dengan hasil modifikasi buatan sendiri. Bentuknya rada aneh setelah kecelakaan tunggal.
Jadi ceritanya gini nih "Setelah melaksanakanan kewajiban sebagai aparatur negara (cieeeeee ile) di Puskesmas Kerang, Kab Paser, Kecamatan Batu Engau, kerjanya sih sebagai perawat...saya bergegas pulang. Hari itu Jumaat tanggal 17 Juni 2011 Jam 11.00 wita saya mengenderai motor kesayangan saya dengan jarak tempuh 52 km. Sebuah jarak tempuh yang cukup jauh dari tempat kerja ke rumah ditambah lagi jalannya juga rada rinsek akibat lalu lalang truk pengangkut sawit yang melebihi kapasitasnya. Huft,.. sopir, mandor, manager dan perusahaan sawit disini memang edan.
Jarak tempuh tersebut kalo ditempuh dengan rata-rata kecepatan motor 80 km/jam maka hanya akan makan waktu 45 menit saja. Nah dengan kecepatan motor seprti itulah yang saya gunakan agar bisa cepat sampe dirumah dan langsung menuju masjid (berhubung mau jumatan) dan biasanya sampai ditujuan dengan aman damai sentosa. Namun untuk kali jumat tersebut, ceritanya lain, ban depan motor saya tergelincir akibat menapak di atas aspal yang berpasir di sebuah tikungan tajam. Ngerem ? gak sempat lagi, jadi motor yang saya tunggangi saya arahkan saja ke rumput/semak biar jatuhnya nyaman, celakanya disitu ada gundukan yang menyebabkan motor saya terhentak dan terbang menuju pohon yang berada didepannya. Dan akhirnya saya melayang terlepas dari tunggangan dan juga ikut menabrak pohon dengan kecepatan 80 km/jam ????!!!!"
Yah begitulah kronologisnya, menit pertama setelah kecelakaan adalah rasa sakit yang hebat diseluruh badan dan tidak mampu bergerak. Masyarakat setempat ingin memindahkan saya dari lokasi kejadian namun saya berkata JANGAN DULU, pasalnya nyeriiiiiiiiiiiii minta ampiun dan gak bisa digerakkan sama sekali. Dan akibat kejadian tersebut 5 menit pertama nafas saya sempat terengah-engah kaya habis lari maraton. Syukurnya kecelakaan tersebut tidak membuat badan saya juga ikutan rinsek dan bahkan memarpun tidak ada.
Tiga hari pertama setelah kecelakaan saya cuma bisa baring saja, bangkit dari tempat tidurpun rasanya nyeri diseluruh badan. Dan hingga kini, pada saat saya menulis cerita inipun masih dalam kondisi jalan pincang, sebuah ukuran kemajuan pemulihan pasca kecelakaan yang lumayan.
Saran saya buat sobat yang juga sering melakukan perjalanan jarak jauh, gunakannlah jaket kulit yang tebal, sarung tangan, masker, helmet standar SNI/DOT dll, jelana tebal kalo perlu levis tebal. Semuanya itu adalah pengaman ketika hal yang tidak diinginkan terjadi semisal kecelakaan yang saya alami. Hitung2 untuk mengurangi resiko akibat trauma tumpul alias benturan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar