Redirect



seconds

Senin, 13 Juni 2011

Bensin Masih Langkah

Kehidupan Koe >>>  Bensin Masih Langkah

Huft...kelangakaan bensin sekarang ini tambah jadi-jadi aja, mau dapatkan bensi di pomp pertamina begitu sulit untuk didapatkan...kelangakannya minta amploooooooooop betul.

Setiap saya pergi kerja dengan jarak tempuh 52 km dan artinya jika saya melakukan perjalanan pulang - pergi maka saya akan menempu jarak 104 km perhari. Yah semua ini demi negara.. he he he, lagian kan juga di gaji. Yang menggelitik adalah saya harus beli bensin buat roda dan harus full tank (cuma 3 liter)...dan setiap hari saya harus antriiiiiiii panjang, malah kadang ga dapat karena stoknya keburu habis (kasian deh gue..dah cape ngantri, eeeeeeh kehabisan). Solusi yang harus saya ambil jika mengalami kasus seperti ini adalah saya harus beli eceran d pasaran yang memaksa saya harus utak-atik kantong jauuuuuuh kedalam kantong celana karena harganya jauh dari harga pomp pertamina. Kalo seperti ini terus maka kerja saya cuma nyari duit buat beli bensin aja, kerja buat makan terpaksa puasa.


Sebenarnya letak permasalahnnya adalah bensin eceran yang ada dipasaran alias bensin yang di jual pada warung-warung kecil. Dah tahu kan maksudnya ?...Jadi cerita begini nih.." Bensin yang ada di Pomp Pertamina itu cukup buat seluruh pelanggan pengguna bensin untuk roda dua dalam sehari...namun karena ulah para penyedot bensin yang membuat bensin jadi susah didapatkan di pomp dan untuk mendapatkannya harus ngantri panjang dan yang lebih aneh lagi jika dilihat dengan seksasam adalah yang membuat antiran panjang dan lama adalah kebanyakan yang ngantri di pomp bensin adalah para penyedot yang tidak sebanding dengan pengguna langsung. Pengguna langsung ini artinya adalah orang yang membeli langsung ke pomp bensin buat dipakai dan bukan buat di jual dan penyedot bensin disini adalah pengguna yang membeli bensin untuk dijual kembali. Jika dintanyakan kepada para penyedot bensin, kenapa harus beli dan dijual lagi bensinnya maka jawabannya mereka sama yaitu buat cari duit makan. Alasan ini benar tapi salah dan para aparat hanya berdiam diri saja dengan alasan klasik ini. Orang kebanyakan sudah tahu bahwa pomp bensin adalah penyedia sarana bahan bakar yang peruntukannya untuk konsumen langsung pakai dan bukan buat konsumen yang bertujuan untuk dijual kembali. Dalam kasus seperti ini, sebenarnya kelangkaan bensin yang terjadi di setiap pomp pertamina adalah karena ulah para penyedot ditambah lagi aparat (polisi dan petugas pomp) yang membiarkan kejadian ini. Hal ini memicu kesempatan pesatnya pertumbuhan jumlah penyedot bensin karena menjadika hal ini sebagai lahan pekerjaan dan pada akhirnya muncullah lapangan kerja baru yang berujung munculnya pekerja kerja gelap."

Gimana dah faham kan...mudah-mudahan jalan pikiran kita sama...karena hal ini saya rasakan setiap hari dan harus antriiiiii panjang dan kebanyakan yang ngantri adalah para peyedot. Timbul pertanyaan, tau darimana kalau dia adalah penyedot maka jawabannya sangat gampang ; tinggal kenalin mukanya saja, jika orangnya sama dalam beberapa kali ngantri dalam satu hari dan paling menonjol adalah motor yang digunakan adalah motor gede alias motor yang bertangki depan. Alasanya biar muat banyak..motor gede = tangki gede = bensin lebih gede dapatnya = untungya juga gede. Jadi kesimpulannya adalah bensi masih langkah ditenga melimpahnya pasokan bensin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar